Minggu, 06 Maret 2011

Moshing setiap saat


                Moshing kala itu udah hype dan trend di anak2 cowo cive. dikit2 moshing. bahkan lagi duduk aja moshing. fenomena moshing ini kurang jelas dimulai kapan, sepertinya waktu masih kelas 2 di kamar putra waktu itu di 106 I dan kamar jonan di 101 I yang saat itu dinobatkan sebagai kamar gaul serta metal. ya, musik2 di kamar tersebut selalu menyetel musik2 keras, metal, emo, hardcore, trash yang bikin pala ini pingin headbang. serta dikala eskul musik atau band yang jika band tsb main musik2 keras, sontak anak2 moshing pun ikut moshing kecil2an dalem studio band. band2 yg saat sesuai genre moshing adalah band gue salah satunya, ‘killing in the hoy’ personilnya si dimas di vokal, gue di gitar, ogi di bass impor dari saudi, serta hanip drummer impor dari abu dhabi. ya pemain impor2 ini cukup menggertak musik kami yang waktu itu cover lagu2nya RATM. ada juga band “Moron 4” yg personilnya putra di gitar, popeng di bass, aldi di drum dan joenan di gitar. mereka membawakan genre yg cukup emo dan hardcore seperti A7X, FFAF, BFMV dll. ada juga band leon yg beranggotakan leon sendiri di gitar, acho di vokal, dimas di gitar dan joenan di drum. mereka bawain lagu yang lebih Hardcore Metal seperti AILD.
                Puncak moshing kala itu terjadi saat acara alcatraz, yang tampil saat itu ada band gue, killing in the hoy serta si moron 4. wuoh, sebelum mulai acara, briefing dulu lah itu para geng2 moshing yang diketuai Putra. pake baju hitam2, bawa rantai, slayer, dan ornamen2 metal lainnya dibawa. Cukup anarkis rupanya. Oke, band gue tampil pertama,  majulah itu anak2 mosing ke depan. lagu dimulai, moshing kecil2 buat pemanasan ada lah ya. lagu kedua, mulai panas. dorong sana sini. dan di lagu killing in the name, sampe2 si dito mbe, naik panggung sambil nyanyi juga. lalu lagu yang terakhir, gue bawain freedom, moshing tingkat akut pun terjadi. sampai gue kebawa suasana jingkrak sana sini atas panggung. sungguh sungguh pengalaman manggung paling heboh dan orgasmic seumur2 gue. begitu juga dengan moron 4 yang ga kalah hebohnya.
                nah, dimulailah era civeramoz underground yakni cowo2 civeramoz yang terobsesi oleh metal2an serta moshing. moto mereka adalah moshing setiap saat, kapan saja dan dimana saja. civeramoz underground ini bertahan cukup lama hingga akhir tahun sekolah. Contoh moshing dimana saja kapan saja adalah ketika waktu itu malam2 setelah solat isya, kita semua udah kelas 3, dan asrama di F lagi. tiba2 kedenger suara2 heboh dari lantai atas alias di kamar dimas praja, katanya ada invasi tokek besar. berduyun2 lah orang2 datang ke kamar dimas buat liat ‘tokek hunting’ tsb. segala macam alat antitokek dibawa, sapu, tongkat, semprotan, sendal, bahkan peci pun dibawa.
                pertama2, situasi masih aman terkendali. orang2 udah menuh2in segala seluk beluk itu kamar, diatas kasur, diatas meja, ampe nangkring depan pintu juga ada, kecuali deket lemari soalnya itu tokek ngumpet belakang lemari. mulai panas rupanya, klo gasalah waktu itu ogi masuk2in sapu ke belakang lemari buat ngusir itu tokek. TERNYATA BERHASIL. itu tokek lompat ke tembok sebelah kasur bagian pintu. sontak semua anak panik. terkejut kejut, kaget, tereak, entropi meningkat dan pertanda moshing ga bisa dipungkiri lagi. moshing lah itu anak2 seisi kamar dimas. moshing yang cukup alot. ampe2 itu tokek lupa kalo dia lagi dibasmi.
                ada lagi contoh moshing yang ga terduga, waktu itu kita lagi studi wisata ke lampung. saat itu lagi ada di kapal buat pulang lagi ke pelabuhan merak. semua anak2 lagi pada keluar di anjungan. ga hanya anak2, guru2 juga. tiba2 dan ga disangka2, terompet atau klakson atau apalah si kapal bunyi kenceng kayak sangkakala, kaget lah itu seisi anjungan yang isinya anak2 cive semua. tanpa disuruh2, seakan insting, anak2 moshing langsung buat mosh pit dan langsung saling tubruk menubruk. kampung? ya lumayan, tapi terlalu seru untuk ditinggalkan. haha. lalu kedenger lagi klakson kedua, moshing lagi. begitu berturut2 hingga pak zuliswan marah2 jangan moshing lagi. akhirnya moshing pun dapat mereda.
                moshing merupakan suatu hiburan yang sungguh sangat tidak terduga, dan karakteristik moshing tiap anak pun unik2. contohnya putra, jika ingin moshing pasti pegang2 selangkangan dulu buat angkat celana. dimas, selalu memberi aba2 intro ‘unholy confessions’ untuk moshing. arya, selalu menggunakan skill capoeira dan break dancenya buat moshing. dan yang paling kampung, popeng. moshing dengan gaya yang sangat aneh, seperti orang kayak nyari2 layangan jatoh. cukup kampung. dan masih banyak lagi.
Budaya moshing ini ga Cuma sebagai budaya keras di civeramoz waktu itu, tapi juga sebagai media pengakraban antar sesama cowo cive. really great times.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar