Sabtu, 25 Juni 2011

Sujud Keselamatan

Ya, solat memang menyelamatkan umat manusia dari perbuatan buruk dan keji. Namu jika sebatas sebuah gerakan sujud?
Cerita ini berlatar waktu kita semua sedang di bangku kelas 2, dan bergedung asrama I. saat itu kita sedang ada jadwal tematik, namun entah kenapa salah satu pak pembina tidak/belum ada yang datang. akhirnya anak2 pun ada yang balik ke kamar dan ada juga yang masih di living room untuk sebatas ngobrol2 sambil buka baju (hey, gerah soalnya). Dan saat itu sedang waktunya pertandingan thomas cup atau piala sesuatu di tv. tercetuslah seseorang anak untuk menyalakan tv living room dan segera pindah channel dimana pertandingan tersebut ditayangkan.
seorang anak sambil khawatir dan bingung menayakan semua anak yg sedang nonton, “eh kalo ada pembina masuk gimana nih?”. kemudian celetuklah seorang anak pintar (kalo ga arya ya jonan) mengajukan solusi, “udeh kalo ada pembina ato siapapun yg masuk sujud aje. pura2 solat.” sontak semua tertawa dan mengiyakan instruksi tersebut. dan gw pun pengen ngetes mereka, gw keluar sebentar ke kamar untuk taruh sarung, baju koko, dan notes+alat tulis kemudian balik lagi ke living room.
‘JEGLEK’ bunyi pintu yg gw buka sengaja gw kencengin biar ada efek pembinanya. SONTAK semua anak disitu Sujud semua dengan arah kiblat yang bermacem2. dan yang bikin gw langsung ngakak adalah si tv masih menyala dan ada satu anak yang sujud di kursi. mungkin sebelumnya nonton sambil duduk di kursi dan saat gw buka pintu otomatis sujud dia di kursi. dan kalo ga salah si anak hebat itu adalah kumam.
gw ketawa parah dan semua anak di livingroom ngumpat ke gw dan lanjutin ketawa. kemudian gw ikut nonton juga dan pembina ternyata ga ada yg dateng.

NB: CMIIW ya soalnya gw lupa2 inget gimana kejadiannya

Teriokky

teriokky
gw juga dong mau cerita kayak valin, tp kalo gw 'asal mula account
twitter gw teriokky'

dulu pas kelas 2, kamar gw 101J sama banan, acis dan nacil. inget kan
dulu pas kelas 2 itulah pasoleh dikudeta, kantin diganti dengan si
babar, bang domyoji, dn kawan-kawan. lidah gw gkbisa bersosialisasi
nampaknya atau memang makanan beberapa jadi cacat rasanya. gw pun
ngadu sama mommy, dan dikarenakan memang di keluarga gw jaman gw kecil
suka dimasakin teri kentang, jadilah nyokap gw menawarkan teri kentang
untuk menjadi perbekalan di asrama.

sampai di asrama, si toples berisi teri gw pajang di meja belajar. gw
yang biasanya gkpernah di kamar, hari itu teri kentang bisa menarik gw
untuk stay ternyata. anak-anak yang biasanya gw kiterin kamarnya
mungkin merasa kehilangan, dan menyamperi gw. dan melihat teri
kebanggaan gw. 'itu apa ki?' kata siapa gitu gw lupa. dindong
kayaknya. pas itu gw emg lg ngemilin si teri. jadilah dindong nyobain
teri gw dan katanya enyak! acis yg lg di kamar juga lgsg minta dan
nacil juga. banan juga minta dan berkata 'oh waw! makanan apa ini enak
sekali ki?'. oke bagian banan gw sbnernya lupa dia minta juga apa gak.

lanjut. teri gw ternyata makin beken di asrama cewek. dan request
anak2 untuk gw jualan teri makin banyak. gw pun mendiskusikan ke mommy
dan kata mommy 'yaudah.kasian anak asrama yah gkada cemilan. sini mama
bikinin'. jadilah gw membawa satu toples untuk tester dari tiap rasa
yaitu sedeng, pedes, dan super pedes dan lalu gw keliling asrama.dan
didapatlah list anak2 yg mesen teri gw.

sejak itu, gw gkperlu lagi keliling kamar buat nyari siapa yg mau
mesen. gw tinggal teriak di asrama, 'siapa yg mau mesen teriokky tulis
nama, jumlah, sama jenis di kertas depan kamar gw yaa!'. dan voila!
kertas terisi penuh.
atau kadang gkpake teriak, gw tgl tempel aja depan asrama. ya! entah
knp sejak itu image teriokky terus melekat di diri gw hingga gw merasa
itu adalah satu identitas gw.

terima kasih pelanggan2 setiaku. untuk super pedes: fykung, krizna,
ipil, dkk. pedes: merong dkk. sedeng:saya lupa. banyak deh. asin:
bibil, du. semoga kalian bisa selalu mengingat setianya teriokky
menemani kalian belajar malam hari.

Sabtu, 18 Juni 2011

CONFESSION NO.1



-don’t call me alay..
Waah, akhirnya.. akhirnya gw dapet kesempatan buat nulis cerita civeramoz. Setelah menunggu waktu liburan, akhirnya kesampaian juga. Semoga tulisan ini juga bisa meraih kesuksesan seperti tulisannya andaru dan hanif,haha. Kali ini gw akan melakukan pengakuan tentang kehidupan gw di MAN insan cendekia. Sebenernya gw juga gk yakin dengan pengakuan ini, tapi masa bodoh lah, kan ini masa lalu yang hanya bisa dikenang dan diingat selalu.
Pada pengakuan gw kali ini, gw akan mengangkat topik yang paling hangat dan “menonjok” hati gw banget. Yah apalagi kalo bukan tentang teori labelling ALAY. Sebenernya gw juga bingung sejak kapan hal ini terjadi. sejak kapan gw menjadi sesosok manusia berjulukan aneh yaitu alay. padahal julukan ini kan diberikan buat orang2 yang suka nulis huruf gede kecil dan biasanya berambut warna orange-orange gitu, padahal gw sama sekali gak gitu.. ya kan?? setahu gw sih itu bukan gw banget. haha..
Namun semua itu dimulai oleh kisah di akhir kelas 1, pada saat momen itu datang. Tepatnya ketika proses belajar mengajar di kelas berlangsung. Ketika itu bu nova selaku guru pelajaran fiqh mengumumkan berita yang membuat seluruh siswa di kelas gempar dan membuat kegaduhan .
“anak-anak, ibu mau beritahu ke kalian. Bahwa kita akan mengadakan penilaian akhir pelajaran fiqh dengan melakukan presentasi drama berkelompok. Jadi tolong dipersiapkan ya..”  kata bu nova
What?? Presentasi drama berkelompok? How come? Jelas-jelas pelajaran kita fiqh, tapi kenapa malah jadi bikin drama?
Keributan di kelas pun tidak terelakkan, hampir seluruh siswa di kelas berbicara, yaah.. mungkin scene ini bisa kita temui di tempat- tempat seperti di pasar balubur atau pasar senin.  Ribut, berisik dan chaos.
“wah asik nih, kita bisa bikin performance yang mengalahkan kelas sebelah tuh” tutur siswa yang berada di dekat gw. Dialah ibnu yudistira, si positif thingking dalam segala hal, kecuali satu sih sebenernya, yaitu dagunya. Hehe (sori ya bun ^^)
“males banget ini mah, pake drama segala mending ngerjain soal aja” tutur temen terbaik gw di kelas itu. Dialah Arif ismail, si pemalu yang sangat tidak suka show off, kecuali untuk orang-orang tertentu sih sebenernya. Hihi..
Yah, dengan segala konflik yang ada di kelas antar baik atau tidaknya drama ini, but the show must go on, drama pun tetap diadakan dan dilaksanakan bersamaan dengan 1 angkatan. Tiap kelas nanti dibagi menjadi 2 kelompok dengan tema yang berbeda tentunya.
Sebenernya Drama fiqh ini telah menjadi prestige tersendiri bagi angkatan civeramoz untuk menunjukan kualitas kelasnya. Sehingga kebanyakan orang menganggap pemenang di drama ini bisa dikategorikan menjadi kelas terkompak dan terseru. Maka hampir semua kelompok berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di drama ini.
Lalu prosesi latihan pun dimulai, berjuang keras menciptakan yang terbaik dan terseru tanpa melupakan esensi yang ada dalam drama tersebut. Membawa semangat untuk berkarya dan menjadi yang terbaik.
Hingga sampailah pada H-1 sebelum drama dilaksanakan. Kelompok gw yang dimotori ola dan ibnu itu berkumpul di gedung G atau gedung wakamad, tepatnya di ruangan laundry dengan meminjamnya pada wakamad asrama kita.
“gimana nih kita? Kok kurang asik nih.. ada yang kurang” tutur sang director kita, sholahuddin ar-rahmani. Dialah sang mood maker di kelas kita, bersama dengan ibnu membuat kondisi kelas layaknya panggung pentas, penuh canda dan tawa.
“iya nih,masak kurang ada lucunya. Males ah kalo serius mulu” tutur partner ola tersebut.
“trus gimana? Kalo mw dibuat lucu, mending sekalian aj dibuat kocak abis pake tokoh yang gak nyambung”  kata siswa yang ada di sana (gw lupa siapa ini, maaf yak >.<)
Lalu tidak sengaja sang music director (maksudnya yang megang ipod ama speaker) memencet lagu yang unpredictable banget.
goo,goo power ranger..
 goo,goo power ranger, mighty morphin power rangeeer...

“aha... ini aja kita pake!!” cetus ibnu
“manteplah, ini aja, nanti ada power ranger di dalam cerita kita, trus power rangernya yang aneh2 julukannya” kata bimon,sang master of English. Dialah satu-satunya manusia di IC ini yang berbahasa inggris paling fasih, sebenernya untuk satu kata doing sih, F words. hehe
“gimana kalo kita buat ranger dagu (representasi ibnu), ranger alim (representasi bimo??), ranger alay(representasi falin??),ranger cupu (representasi arif)? “tutur sang director kita
What?? Alay?? How come?? Gk pernah gw seumur-umur dibilang alay, bahkan gw gk punya kriterianya sama sekali.
Gw pun berusaha membantah dan melawan, namun ide ini terlalu brilian untuk ditinggalkan bahkan dibiarkan.  Semua orang telah dalam kondisi yang lelah dan terlihat bahwa ide ini bisa memberikan cahaya harapan kemenangan yang besar. Akhirnya ibnu, bimon,arif telah bersedia, namun gw, gw, gimana nih? Akhirnya gw melepaskan ego gw dan menyerahkan pada keputusan kelompok bersama dengan anggapan
“ah,ini kan cuman drama doang, gk beneran kok fal..”
“iya, cuman 30 menit doang dan gk real juga sih..”

Maka berlangsunglah drama fiqh di hari besoknya, hari yang menegangkan dan mengasyikan karena bisa melihat kemampuan personel orang secara keseluruhan. Ada yang menampilkan dari sisi keseriusan, ada yang dari sisi kelucuan dan bahkan ada yang dicampur aduk. Dan akhirnya tibalah saatnya.
Kami menunjukan performance drama sesuai latihan, ranger alim yang di identikan dengan bahasa-bahasa arabnya, ranger dagu yang diidentikan dengan gerakan penghancur dagu, ranger cupu yang tetap dalam keluguannya dan ranger alay dengan gerakkan khasnya yaitu “yongkruee”(pake V sign gituh).
Dan ternyata tidak disangka hampir semua orang bertepuk tangan terhadap performance drama kelompok kita. Dan memberikan impresi yang baik pada guru penilai juga.
Dan seketika setelah acara beres dan menuju posisi duduk, berkatalah orang-orang di sekitar
“selamet ya fal, bener-bener alay lw!!”
“fal, semoga tetep alay selalu”
“haduh, gk malu apa lw jadi alay”
“alay,alay kyakya,,”
What? ?Alay? ?How come?? Kan udah selesai nih acara tapi kenapa!!
Singkat cerita, kelompok kami menjadi juara 2 pada drama fiqh ini, dan kami mendapatkan hadiah sekedarnya. Namun gelar kelas terkompak dan seru tersandang di hati-hati kita (walaupun juara 2 sih). Namun gw mendapatkan bonus yang gk didapat oleh para rangers lainnya, yaitu gelar ALAY, yang hingga saat ini masih melekat di gw. Sebenernya ini salah siapa sih?
Gw padahal melakukan drama itu dengan keinginan kelompok bukan keinginan sendiri. Tapi kenapa gw malah mendapatkan gelar itu? Apakah gw alay sesungguhnya? Ato gimana? Yah, yasudah lah biarkanlah orang menilai, walau sesungguhnya gw gak ALAY..
^^ peace (naufal lintang)

The Founding Fathers of 207-F


 
Tersebutlah suatu malam yang cukup dingin, para lelaki Civeramoz berkumpul di Living Room lantai dua gedung I mengenakan pakaian asrama sekedarnya. Malam ini adalah malam pengundian kamar baru bagi mereka untuk tahun ajaran 2008/2009 yakni kelas tiga. Dipimpin oleh Pembina asrama tercinta, Pak Oji, pemilihan ini berlangsung meriah karena diselingi oleh gumaman-gumaman, sorak-sorai sesaat, dan tak jarang pula kata2 umpatan yang meluncur mulus. Pada akhirnya kamar terbagi dengan cukup adil (sebetulnya karena ini undian sih jadi ga banyak yang protes). Aku mendapat kamar bernomor cantik, 207-F, padahal aku mengharapkan kamarku yang dulu waktu kelas 1 di 101-F tapi yasudahlah apa boleh buat. Semoga lantai 2 tidak membuatku malas kemana-mana. Anggota kamarku terdiri dari si Harya Dwi a.k.a. Pabon -yang terkenal bijak, tidak sombong, dan rajin ke masjid-, serta Fahmi Raditya a.k.a. Pahmi –yang terkenal juara paralel, olimp biologi, dan lain-lain-. Alhamdulillah, sebuah kamar yang potensial. InsyaAllah bisa membuatku tertular bijak, tidak sombong, rajin ke masjid, juara parallel, olimp biologi, dan lain-lain. (mungkin untuk poin kelima sudah tidak mungkin ya, udah kelas 3 soalnya).  Ya, sekamar kami cuma bertiga, artinya ada 1 fasilitas yang kosong nantinya. Sebagai ketua kamar terpilih yang baik, aku langsung berinisiatif malam itu juga untuk menemui kedua temanku. (dimana untuk setahun berikutnya aku baru menyadari bahwa fungsi ketua kamar yang kulakukan secara serius cuma ini). Maka masuklah aku ke kamar Mikail di lantai dua pojok gedung I. Kuketuk kamarnya dan ternyata terkunci, ku”kutuk” kuncinya dan ada suara dari dalam “bentar ndam!”. Klik-klik. Pintu pun dibukakan, kutemui pabon di dalam. Mikail sedang tidur-tiduran di kasur dan ada 2 orang lainnya yang aku lupa siapa saja. Aku berkata,
“Kita sekamar bon.”
“Iya, sama Pahmi ya?”
”Yoyoy.” 
Dan serta merta kedua insan ini pun membicarakan akan seperti apa kamar mereka nantinya. Mulai dari program kebersihan yang memiliki deliverables berupa status kamar terbersih asrama, sampai kamar paling tertib ke masjid.  Pokoknya bagaimana caranya supaya perfect karena ini adalah tahun terakhir kami di sekolah ini. Selain itu diperlukan pula kondisi yang mendukung untuk belajar karena seperti yang diketahui bersama bahwa kelas 3 merupakan pertaruhan untuk masuk universitas. Maka dirancanglah sebuah blueprint kamar. Karena ada 1 kasur, 1 lemari, dan 1 meja kursi yang kosong maka pertama-tama dirancang sebuah taman bacaan. Yakni meja yang kosong akan didayagunakan sebagai meja tempat membaca (mohon dicatat: bukan belajar, membaca). Selanjutnya karena hari sudah mulai larut dan pabon sudah mau tidur, maka kami pun make it simple saja. Kasur dan lemari pun kami tambahi imbuhan “baca” juga menjadi “kasur baca” dan “lemari baca” entah apa definisinya bisa dipikirkan nanti. Kami juga merancang kerjasama dengan kamar sebelah (208-F, yang personilnya Halim, Arif, dan Okta) yang terhubung langsung melalui beranda. Kami menyebutnya sebagai kerjasama bilateral antarkamar (efek ujian Kn masih terasa). Kerjasama bilateral yang sementara dirumuskan adalah di bidang pertahanan dan keamanan -hankam -(tentang proteksi terhadap orang luar kamar berupa penguncian pintu kamar tiap malam), dan  seni dan budaya –senbud- (tentang instalasi beranda kopi sore, yakni beranda yang berfungsi sebagai tempat santai minum kopi, main gitar, dan melihat matahari sore terbenam serta pemandangan lainnya).
 Rapat ini pun berjalan sukses dengan berbagai rumusan yang telah ditetapkan bersama. Malam itu Fahmi tidak dapat hadir dikarenakan satu dan lain hal. Namun suara 2 orang telah memenuhi suara ½ n plus 1 anggota kamar. Maka rapat ini pun dinyatakan memenuhi kuorum dan hasilnya sah, harus dijalankan oleh setiap anggota kamar dengan penuh tanggung jawab, tenggang rasa, serta tepa selira (lagi-lagi efek Kn).
Pada keberjalanannya, kamar ini tidak berhasil meraih predikat kamar terbersih, bahkan sempat nyaris menjadi kamar terkotor. Fungsi ketiga fasilitas berlebih itupun menjadi kurang jelas. Taman baca menjadi tempat menaruh buku berlebih, tempat makan gokana, ataupun tempat kaki berpijak ketika turun dari kasur tingkat 2. Lemari baca entah kenapa malah berisi keranjang cucian yang belakangan dipakai pabon untuk menyembunyikan HP. Kasur baca menjadi tempat tak tersentuh yang dipakai untuk menyimpan koper-koper dan tas-tas, sering pula dipakai fahmi untuk menggantung selimutnya yang berfungsi sebagai kelambu ketika ia terlelap.  Juga beranda yang akhirnya kotor, menjadi beranda biasa sebagai tempat menjemur handuk, kecuali beranda ini digunakan Arif sebagai tempat menyimpan “aquarium nyamuk” untuk KIRnya.
Demikianlah kisah awal sebuah kamar di Insan Cendekia, 207-F. Meskipun demikian berbedanya kenyataan dengan rancangan, kamar ini menyimpan sejuta-milyar-trilyun kenangan yang tidak dapat disebutkan satu-satu secara lengkap melalui tulisan, namun yang pasti kenangannya selalu terpatri di dalam hati sanubari yang menempatinya. Semoga kisah lain tentang kamar ini segera menyusul dari orang-orang yang pernah, atau sekedar membayangkan, menginjakkan kaki di dalamnya.

Rabu, 15 Juni 2011

USM 2



Satu hal yang gw pahami mengapa prestasi Insan Cendekia itu selalu baik dan itu juga yang gw rasakan bareng Civeramoz adalah karena kita semua mempunyai cita- cita dan  semangat yang sama untuk SUKSES.
Dan asa itulah yang menjadi energi bagi kami (20an siswa terpilih, ya terpilih karena kami memilih atau terpaksa) memilih USM 2 dan SNMPTN sebagai jalan masuk ke universitas terbaik di negeri ini. Diantara orang- orangnya itu ada Arif, Nitong, Nikhot, Irul dan sang dewa Syaiful Hakim. Arif yang murni hanya ingin menjadi Dokter, Nikhot dan Nitong yang masih mencoba USM ITB walaupun masih ingin mencoba menjadi dokter, ada Irul yang ingin menjadi Geologist dimanapun kampusnya(pengennya sih yang di bandung karena beberap faktor, dan sepertinya dia mendapatkannya) serta Syaiful yang dengan santainya menghadapi ujian masuk ITB yang kata orang- orang  susah. Bagi kami,  tidak masalah teman- teman kami telah libur dan tenang di rumahnya masing- masing karena telah mendapat satu kursi a.k.a status  sebagai MAHASISWA karena kami akan menyusulnya ASAP.
Sebelum memasuki tahap intensif khusus ini, terjadi sebuah ironi ketika merayakan kebahagian  teman- teman kami karena  mereka telah melihat pengumuman:
“SELAMAT NOMOR UJIAN XXX DITERIMA DI FAKULTAS bla,,bla,,bla UNIVERSITAS anu”
pada layar komputer di perpustakaan (maklum kita kan ga boleh bawa HP dan Laptop). Sedangkan nasib kami sendiri masih belum pasti meskipun di dalam hati yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi orang- orang yang berusaha. Ingat, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri(mungkin ini yang tersisa dari belajar Qurdits 3 tahun lamanya,hhe)
Keyakinan itu kami wujudkan dengan tetap hadir intensif khusus(buat yang lupa, intensif itu kayak bimbel ma guru kita untuk persiapan UN dan tes masuk kuliah tapi ga pake fastest solution), mengerjakan soal latihan, diskusi dan saling memberi tips + semangat. Ini yang penting, kadang semangat belajar kita tuh kaya roll coaster, kadang naik dan turun( banyakan turunnya kayanya). Nah pentingnya teman terutama seangkatan adalah mensupport kita disaat kaya gini, apalagi katanya kita keluarga(cem osjur aja). Dan alhamdulillahnya, di Civeramoz ini masih banyak teman yang membuat kita semangat lagi dan yang gw yakinin, ada teman- teman gw di luar sana yang mendoakan kami supaya bisa diterima secepatnya jg di univ pilihan kami, makasih doanya sob.
Tapi ada yang beda di intensif ini, karena jumlah pesertanya sedikit maka susunan di ruang kelasnya pun bisa kita atur jadi melingkar, jadinya ga kerasa di ruang kelas formal. Seingat gw jg waktunya fleksibel deh, soalnya kita mandiri gitu, klo dah pada capek ya berhenti,hhe.
Hasil perjuangan kami dan janji Allah ternyata terbukti sukses. Civeramoz 100% DITERIMA DI PTN TERBAIK INDONESIA. Bangga banget punya temen seperjuangan seoerti anda semua. Walaupun mesti nunggu hingga detik- detik terakhir pengumuman SNMPTN, si Arif jadi dokter, Nugget mengakhiri perjuangan masuk ITB dan Irul yang berhasil dapat kampus di bandung, di UNPAD lagi yang “subur”. Alhamdulillah ya Allah semua dapet impiannya.
Gw lupa UN dulu atau USM 2 dulu,,tapi yang gw ingat adalah ketika kita kelas tiga mendapat SUPLEMEN SPECIAL TIAP HARI dari kepala sekolah kita tercinta (Terima kasih kepada Joenan atas masukannya di forum sehingga kita dapat fasilitas ini) Maklum di IC kan makanannya belum memenuhi standar  kecuali hari jumat siang(lele dan ayam KFC) apalagi untuk pelajar yang sedang gila- gilanya belajar kaya kita, tentu butuh banyak energi bukan?ck.
Semua usaha dan jerih payah masa itu kayanya sekarang kita sudah nikmati dengan berbagai fasilitas dan prestasi di univ masing- masing. Semoga perjuangan di kuliah inipun nantinya bisa kita nikmati dan menjadi kenangan bersama sebagai satu CIVERAMOZ.
Mungkin untuk detail lainnya ada temen yang lain yang mau menyumbangkan ceritanya. Monggo dilanjutkeun. Maaf kalo alurnya random.
Salam hangat, SWKBT

Minggu, 05 Juni 2011

1 DARI 13 LELAKI ITU MERUBAH HIDUPKU


Anggap cerita ini gila tapi akhir kelas 3 saya merasakan rasa kasmaran yang membucah.  Benar, kasmaran. Benar- benar kasmaran, kasmaran sungguhan.
Dimulai dengan suatu siang di bulan februari beberapa para wanita duduk di living room gedung H dengan muka yang, hmm sulit dideskripsikan dan mata terpaku ke layar computer. Penuh penasaran saya pun melirik apa yang sedang meraka tonton. Ommooo… ternyata itu kumpulan para lelaki korea dengan rambut pirang warna- warni dan potongan aneh berjoget joget lincah dan senyum senyum gini :3. Yang terpikir di kepala saya pertama kali adalah astaga, so gay.  Berbagai bantahan dan pembelaan keluar dari para wanita yang pro lelaki lelaki itu saat saya mengutarakan apa yang ada di pikiran saya. Mereka berusaha menjelaskan apa itu mereka dan kelebihan mereka. Informasi awal pun saya dapatkan: super juior, korea, 13 orang.
Suasanan ini lalu sampai juga pada puncaknya, keluarlah video berjudul “Sorry, Sorry”. Para wanita ini seperti gila di luar kendali. Saya yang tengah bosan merasa terdorong untuk ikut dalam animo ini. Seseorang memcet tombol play dan music pun mengalir. Dalam otak saya Hmm, okay, not bad. Oke, mereka berjas dan berbaris. Okay itu ada yang kayak cegukan. Mampus itu siapa ganteng! Spontan saya nunjuk layar tepat dimana ada orang rupawan, terlihat mapan dan matang itu menyanyi. “Itu siwoooon, tuh kan ganteng kan” jawab seseorang dengan histeris. Video ini terlalu mencenangkan bagi saya yang terlalu berekspektasi rendah, maklum ternyata video yang saya lihat pertama kali adalah “Happiness”.
Awalnya saya cuma coba- coba, lalu ketagihan. Berkat mengeksplor  folder “suju super lengkap” dalam 2 minggu saya sudah hafal nama masing- masing personil suju, saya tahu basic knowledge tentang mereka seperti lee teuk anggota tertua (leader), hanggeng satu- satunya yang berasal dari cina, kimbum pernah tinggal di amerika, ryewook paling sedikit penggemar di kalangan wanita asrama, siwon anak orang kaya dan banyak lagi. Saya tidak hanya menonton music video mereka, saya menonton EHB (explore human body) dan video video lain mereka yang ternyata seru loooh.
Seiring waktu berjalan, saya pun menyadari hati saya mulai berlabuh, saya bagai kapal tersesat yang menemukan dermaganya. Yak, jangkar pun diturunkan, Kapten!
Cho Kyuhyun. Orang cegukan itu! Kyuhyun ini menarik sekali, mukanya seperti orang sakit yang antagonis, tapi kalo ketawa aaaaakh saya mau gila saja rasanya. Suaranya gilo bagusnya (hint buat para wanita: ojirowo di “She’s  Gone”, guys). Semua yang dia lakukan saat itu terasa lucu dan membahagiakan. Saya juga kurang paham apa yang sesungguhnya terjadi, all I know is saat saya lihat dia, pipi saya memanas dan ada yang seperti mau meledak di tubuh ini. Perubahan pun terjadi saat saya menonton video suju, perhatian saya seperti hanya terfokus ke orang ini. Huaaaaaaaaaah.
Di luar apa yang terjadi dengan diri saya sendiri, kegilaan ini juga sangat jelas bisa saya liat pada beberapa teman saya lainnya. Nikhot contohnya bisa dilihat saya dia saat mulai menceritakan siwon, puti yang saya bingung kenapa dia luluh keterlaluan dengan sungmin, ebo dengan hae chul saya makin nggak ngerti, cita vania dengan eunhyuk (hahahaha, bohong deng ini). Beberapa orang saling memperebutkan satu personel yang sama dengan berbagai made-up stories versi mereka masing masing. Saya juga sempat mempergoki salah satu kamar menyanyi lagu suju di depan kipas angin. Ollie dkk, termasuk saya yang sampai bela belain nonton suju di kamar Bu Evi, dan pas bagian sebelum lagu “Mirror” di SuShow 1 heboh sendiri. Gila memang, tapi ini yang sesungguhnya terjadi.
Dan yang terpenting Super Junior sendiri bagi saya layaknya makanan, yang kata cut farah adalah pemersatu umat. Ya, Super Junior  adalah salah satu alat pemersatu anak wanita kala itu.
Ps: I miss you para ceciwi Civeramoz; dan untuk cita vania, zulfathia, dhe-u, acis, kyuhyun masih sama gw loooh :*

Tiang bendera (part 2)

Ngelanjutin cerita akhdan tentang tiang bendera, well, gw ga ngerti dulu gw kerasukan jiwa patriotisme cut siapalah sampe bisa2nya sering kali mau diajak dua "manusia-patriot" buat bertindak pahlawan dan menyelamatkan sang saka merah putih.

Kalo ga salah, dan, ndam, itu kejadiannya 2x ga sih? Hahaha.

Kejadian selanjutnya kalo ga salah ga jauh2 dr kejadian pertama. Pas itu lagi kelas, dan lagi idle gitu cuma;  beberapa anak bergosip, beberapa belajar, mungkin beberapa mengaji, dan sisanya kayang *abaikan*. Mendadak langit mendung. Pria2 patriot itupun mulai panik "apa kabar bendera?". Entah knp, diantara sekian manusia paskibra yg ada disana, mereka memilih gw sbg korban buat diajak bertindak pahlawan... Dan jiwa cut-entah-siapa itu pun mulai merasuk dan gw pun dgn polosnya mengangguk.

Setelah berlari2 sedikit smp ke lapangan, dengan asumsi hujan akan segera turun, kami pun siap berdiri didepan tiang bendera dan melakukan beberapa printilan peraturan sebelum menurunkan bendera. Hari itu kayanya aman2 aja buat gw, bendera turun, sempet kayanya ada yg nyeletuk "inget yg kemaren deh" (baca: tiang bendera kamu, dia, dan kita semua - akhdan arif). Dan pada saat bendera udah beres dilipet, ada yg sekip otaknya membiarkan si tali itu menggantung dan "CTANG!"..

Dan salah satu ujung tali itu kembali nyangkut diatas.

Goblok.

Dua kali loh.

Manusia macem apa ini.

Berapa sih IQ lo?

3 anak ini pun panik, dan berloncatan menjauhi si tiang bendera sambil ngeliat keujungtiang dengan hrpan mendadak tu tali turun sendiri.

Setelah itu kami pun menyusun rencana supaya bagaimana tindakan patriotis-bodoh itu masih tetap terlihat heroik..

Kami ngaku sama ka fathin yg pas itu koor PPBN, atau PBBN ya? Haha, dan minta dihukum: "gapapa kak, push up sama skot jam 500x" *masalah numericalnya gw rada skip, kira2 segitulah ya*. Bahkan kami memaksa loh, walopun si kakak bilang gausah!. Thanks god, gw wanita, si skotjam bisa gw selesaikan dlm wkt sebentar saja, hahahaha. Sedangkan nasib 2 pria lain gw gatau deh.

Hari itu gw inget banget, sorenya ada suplemen, lapangan ramai dan beberapa anak paskib memandang kagum ke ujung tiang. Parahnya, upacara diundur karena "tiang bermasalah". Banzai.

Dan hal tragis terakhir yg terjadi adalah; 2 manusia-patriotis-heroik bernama andam deatama dan akhdan arif ini malah taun depannya jadi koor - staff PPBN/PBBN. Dan divisi ini makin tragis lagi karena ada nitongnya. *tetep* HAHAHA

Ah, ndam, dan, CMIIW too! :D

Puti Adani
Civeramoz - Manajemen FEUI

*eh akhdan! Tuh! bukan perkebunan atopun peternakan ya!*