Kamis, 14 April 2011

Tokek dan Almas yang Meringkuk

saya jadi inget waktu kelas tiga. 101 h; saya, almas, dan rina. di suatu malam, saya baru balik ke kamar, lupa dari mana. rupanya teman-teman di kamar saya sedang heboh! habis ada invasi dari tokek, ternyata. eits, kenapa jadi heboh? bukan, bukan karena kami berniat berburu tokek yang waktu itu katanya langka dan bisa dijual sampai dua juta. jadi heboh karena tokek adalah musuh bebuyutan buat almas. hahaha..

kondisi saat itu almas sedang meringkuk di bawah selimutnya. sementara rina, bersemangat sekali bercerita sama saya apa yang telah diperbuat si tokek nakal yang waktu itu lagi ngumpet entah dimana. (ehm, maaf ya bung tokek dibilang nakal. hehe)

ga berapa lama, saya pun turut menjadi saksi hidup keberadaan tokek itu di kamar. tokeknya nongol lagi lhoo. dengan warna yang fantastis yang berada di luar imaji saya. unik, warna kebiru-biruan lengkap dengan totol-totol sangar bak telur puyuh(??). tokek itu lincah, bak atlet sprint yang semangat berlari kian-kemari. saya dan rina berusaha menggiringnya keluar. tapi gagal, saudara-saudara. tokek itu malah transit di pojokan atap yang relatif susah kami jangkau. beberapa kali kami coba semprot dengan rapika, si tokek tetap geming. beberapa kali kami coba jepret dengan lipatan kertas dan karet, sebagian besar meleset. tapi sekalinya benar-benar kena jepretan..
"ssssssshhhaaaaaaaah"
si tokek noleh ke arah kami dengan murka sambil mangap bak godzila. aih, seram sekali. seketika saya sadar sekaligus bersyukur tokek tercipta dengan ukuran sedemikian "mini" sehingga ga seseram buyut-buyut raksasa pendahulunya.

saya dan rina ga berani jepret lagi. hehehe. akhirnya bermainlah kami dengan baygon. karna disemprot rapika ngga mempan, kami berharap baygon bisa membuat si tokek teler. lamaaa sekali barulah akhirnya si tokek jatuh limbung. manuvernya tidak terarah. saya dan rina sempet keder juga kalo-kalo tiba-tiba dia lari ke arah kami dan gigit ala godzila tadi. huhuhuhu..

dari dalam kamar, almas yang tau tokeknya sudah limbung langsung mengomando, "dikurung aja, hal, pake tempat sampah". dan jadi aja saya dan rina melakukan aksi heroik selanjutnya. tokek yang geraknya lebih random dari gerak atom itu wira-wiri, dan saya pun naik ke atas kursi. saaaaat-seeeeet. singkat cerita si tokek berhasil terkurung dan kami menambah dosis baygon-nya agar si tokek lebih teler. fyuh. mission accomplished.

besoknya, kami langsung lapor pak suhali supaya si tokek bisa dievakuasi. rina sempat lihat, katanya si tokek berubah warna jadi hitam totol-totol merah. waduh? pak suhali pun cerita begitu dilepas si tokek jalan masih agak limbung. belakangan, baru kami tau kalau ternyata cara menangkap tokek itu dengan cara kasih sesuatu semacam gagang sapu atau ranting buat digigit. hmm, pada fase dia mangap godzila kali ya harusnya? katanya, kalo tokek sudah gigit sesuatu, bakal ga mau lepas-lepas. begitulah. sejak saat itu ga ada lagi tokek yang berani masuk kamar. mungkin si tokek langsung lapor sama temen-temennya, penghuni 101h sadis! :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar