Minggu, 20 Februari 2011

Bullshit


Long. March. Ya. Sangat. Mengesankan. FYI, Long March itu adalah hari terakhir kita sebagai anak baru di IC mengikuti proses MOS (Masa Orientasi Siswa) dimana yang konon saat itu sangat ditakuti (?) divisi TATIB (Tata Tertib) menjinak (??)
Singkat cerita, pas long march itu kita dibawa ke beberapa pos dengan tugas berbeda. Ada yang nama posnya cinta tanah air yang mana kita disuruh maskeran pake tanah berair. Iyuh, ya, iyuh, pertama tama yang ada di kepala gue adalah ini ‘ini tanah bersih ga ya? ada binatangnya ga? Ini tanah doang kan? Apa ada substansi lainnya?’ tapi yaudahlah melihat temen-temen kelompok gue pada pake semua alhasil gue pake juga meskipun geli. Daaaaaan pada akhirnya gue dikasih tau nyokap tanah itu maksudnya adalah sama dengan pengganti sunblock (?)
Ada beberapa pos lainnya seperti pos PBB. Disitu kita disuruh baris-berbaris ditengah terik matahari. Astaghfirullah banget. Aduh gitu deh banyak gue juga ga inget total. Sebenernya yang gue inget cuma 4 pos itu karena bener-bener wah banget buat gue pribadi.
Yang ketiga ini pos konsumsi kalo ga salah namanya. Disini enak kita dikasih minum, disuruh duduk sambil nungguin aba aba dari kakak panitia biar kita bias lanjut perjalanan. Kelompok gue itu terdiri dari gue lupa yang gue inget lara dan yara karena gue dulu gabisa bedain kalian mohon maaf -___- di pos itu kita lagi santai lah ya, udah agak lama gitu terus dateng lah kelompok satu lagi, kelompok cowo (kalo ga salah ini kelompok yang berangkat emang selang seling kan ya cewe cowo) mereka mendekat, dan mendekat, DAN TERNYATA ada lagi kelompok lain di belakang mereka. Tapi mereka bukan manusia. Tapi KERBAU. Kocar kacir lah anak anak disitu, gara-gara diserbu kebo lari lari. Ini TERRIFYING! Gue sempet berfikir gue akan mati disana diinjek kerbau. Tapi ternyata ada yang lebih mematikan, gue nabrak seseorang, laki laki, yang membuat gue kehilangan keseimbangan. Saat itu gue berfikir ‘oh ini lebih mematikan’ kenapa? Karena gue takut dimarahin kakak tatib bersentuhan, bukan, bertabrakan dengan seorang siswa. Bodohnya.
Terakhir, kita harus berjalan melewati sungai, bukan di pinggirnya, tapi di dalamnya, ya, dalam sungai untuk bias sampai ke pos terakhir, pos tatib. Gue deg-degan lah ya takut dimarahin, takut ada sesuatu yang gue injek, takut ada buaya, takut ada kerbau (lagi), takut ada benda lain yang mengapung di sungai. Entah bagaimana caranya, apa yang saya takutkan itu tidak terjadi (Alhamdulillah Puji Tuhan) kecuali satu, ada benda lain mengapung di depan mata saya, ya benda itu tak lain adalah, tai. Wah ga tau lagi deh itu tai apaan yang penting itu mengapung dan bentuknya seperti itu. ‘Tuhan tolong jauhkan benda ini dari muka saya Tuhan’ hanya kata itu yang terucap dalam hati, pikiran pun tak lepas dari benda itu. Sampai akhirnya benda aneh itu mendekat dan melewati gue, ya melewati, sungguh lemas rasanya. At the end, itu benda akhirnya menyelam lagi dan berenang entah kemana, gue udah gamau lagi mikir kena badan gue apa enggak yang penting dia udah ga di depan muka gue lagi, dan sepulangnya Long March gue harus mandi sebersih bersihnya manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar