Minggu, 20 Februari 2011

Tragedi Cadbury

Cerita ini terjadi saat saya, Bainul Yuki dan Hilfi menjadi teman sekamar di 104 I, kami hidup sejahtera disana, kita berbagi makanan (dari koper hilfi), kita berbagi ilmu (nanya yuki) kita beebagi tawa (ngetawain bainul) dan lain sebagainya

Di kamar ini sepertinya tidaklah berbahaya, hanyalah empat orang siswa yang tidak bandel tentunya, tapi ada kejadian yang iseng dan mungkin tak pantas ditiru

Sore hari itu kami seperti biasa membuka koper hilfi untuk membuka makanan, dan kami pun memakannya pasti. Perhatian saya tertuju pada coklat cadbury yang enak, jadi saya memutuskan untuk membukanya, setelah dibuka, dan kebetulan saya sedang teliti, coklat-coklat itu ada bintik putihnya, ya benar coklat itu sudah basi dan niat kami sekamar adalah membuangnya, tapi karena latar belakang iseng kami pun membiarkan coklat itu di meja bainul. Pikir saya "siapa juga yang ga nyadar ini basi" 

Sehabis maghrib atau isya saya lupa tepatnya, Luqman, orang yang super baik datang ke kamar kami dan berterima kasih atas coklat cadbury yang diatas meja tersebut. Waduh kepanikan melanda kami sekamar, tapi kami malam itu tidak memberitahukan apa yang terjadi dengan coklat tersebut, ya tadi keisengan mengalahkan segalanya
Saat subuh Luqman sang orang baik tersebut tidak ke mesjid, saya dan teman ekamar bingung, apakah ada hubungan dengan coklat basi itu atau tidak. Akhirnya kami menemui Luqman di kamar dan minta maaf karena meletakkan coklat basi disana, walaupun dia pusing ternyata bukan dari coklatnya, (kata Luqman). Tapi kami tetap tertawa ternyata ada saja yang terjebak dengan makanan basi di koper Hilfi, setelah sebelumnya lumayan banyak korban yang saya lupa ceritanya

Hal yang mengejutkan justru malam harinya, Aland datang ke kamar kami dan berterima kasih atas coklat cadbury tersebut, dan bilang makan lumayan banyak, lupa berapa, dan kami memberitahukan masalah kebasian coklat tersebut, namnu dia hanya berujar "masih enak kok, makan aja" . Waduh ini orang kebal abis ya, hmmm efek suplemen mungkin, pikir kami sekamar

Jadi janganlah iseng seperti itu, keracunan beneran gimana coba

Sekian, memang bukan cerita lucu, dan bukan cerita berpesan moral, dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar